Puncak Gunung Bawakaraeng. (Foto : MT) |
Gunung Bawakaraeng adalah salah Puncak Gunung tertinggi di Sulawesi
Selatan, dengan pUncak ketinggian 2883 mdpl (diatas permukaan laut)
dengan letak geografis pada 119° 56 ‘40″ BT ; 05°19′ 01″ LS ; dan berada
dalam wilayah administrasi Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dengan
suhu minimum adalah sekitar 17°C hingga maksimum 25°C.
Gunung Bawakaraeng
yang berada di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ini selain
memiliki puncak yang termaksud tertinngi di Sulawesi Selatan juga Di
lereng gunung ini terdapat wilayah ketinggian Malino, dimana tempat ini
adalah wisata terkenal di Sulawesi Selatan. Secara ekologis gunung ini
memiliki posisi penting karena menjadi sumber penyimpan air untuk
Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba
dan Kabupaten Sinjai.
Gunung Bawakaraeng
memiliki hutan gunung yang didominasi oleh vegetasi hutan dataran
rendah, hutan pengunungan bawah dan hutan pegunungan atas. Tumbuhan yang
banyak ditemui diantaranya Jenis pinus, anggrek, edelweis,
paku-pakuan, pandan, cengkeh, santigi, rotan, lumut kerak dan lain
sebagainya. Sedangkan untuk jenis fauna yang bisa ditemui antara lain,
Anoa, babi hutan, burung pengisap madu, burung coklat paruh panjang dan
lainnya.
Adat Istiadat - Haji Bawakaraeng. (Foto : Int) |
Predikat
Bawakaraeng sebagai Buttatoayya lalu didudukkan pada sebuah Gunung
yang diberi nama Bawakaraeng. Predikat Buttatoayya lebih dipahami oleh
pelaku tradisi budaya atau ritual mistis atau mereka yang sangat
mendalami kedudukan Bawakaraeng. Para penganut keyakinan ini juga
menjalankan ibadah haji di puncak Gunung Bawakaraeng setiap musim haji
atau bulan Zulhijjah, bersamaan dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah
Suci. Tepat tanggal 10 Zulhijjah, mereka melakukan salat Idul Adha di
puncak Gunung Bawakaraeng atau di puncak Gunung Lompobattang.
Gunung Bawakaraeng juga
terdaftar sebagai gunung yg paling sering dikunjungi baik itu oleh
para warga setempat untuk sembahnyang pada bulan haji, maupun para
pendaki Gunung seperti MAPALA dan PA (Pecinta Alam) lainya yang berada
diSulawesi Selatan atau Adventure dari luar provinsi bahkan pulau. pada
bulan – bulan di musim penghujan, kondisi cuaca di gunung ini menjadi
sangat buruk dan sering terjadi badai di pegunungan lompobatang. Waktu
kunjungan terbaik biasanya di anjurkan pada bulan Mei – September,
karena pada bulan tersebut cuaca lumayan baik dan pemandangan alam akan
begitu terlihat indah. Gunung Bawakaraeng hanya berjarak 75 km dari Kota
Makassar dan menjadikan gunung favorites bagi pendaki di Kota Makassar
dan sekitarnya.
Pegunungan Bawakaraeng. (Foto : Int) |
Bekas Longsoran. (Foto : Int) |
Untuk menuju ke puncak Gunung Bawakaraeng terdapat beberapa jalur atau lokasi pemberangkatan awal seperti,
Jalur Lembanna
Lembanna
terletak disebelah Utara Laut puncak Bawakaraeng. Daerah ini juga
berada tepat dikaki Gunung Bawakaraeng dengan ketinggian 1.400m d.p.l,
pada posisi koordinat 119°54′18″ BT dan 05°15′15″ LS. Mata pencaharian
penduduknya adalah bertani. Curah hujan rata-rata adalah 2.034mm/tahun
dengan suhu udara minimum 15°C dan maksimum 20°C. umumnya penduduknya
ber etnik Makassar atau penduduk asli, dan umumnya rumahnya bersedia
digunakan untuk bermalam. Desa yg termasuk dalam kecamatan Tinggi
Moncong, kabupaten Gowa, lebih dikenal dengan daerah Wisata
Malino.Masyarakat desa Lembana ini sangat ramah dan bersahabat, banyak
pendaki yang menginap gratis di rumah penduduk sebelum mendaki, Tiap
akhir pekan tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh Pendaki yang ingin
mendaki gunung Bawakaraeng ataupun orang yang hanya sekedar santai
menikmati hari libur dikaki Gunung Bawakaraeng. Urutan pencapaian dari
Makassar sebagai berikut:
Makassar–> Sungguminasa–> Malino–> Lembanna–> Puncak Gunung Bawakaraeng
Jika
datang dari Makassar atau dari Luar pulau sulawesi, naik angkutan Kota
menuju ke Terminal Gowa, atau bisa juga Turun di perempatan Sunggu
Minasa, Jalan arah ke Malino. Dari sini, Naik Angkutan Pedesaan jurusan
Malino, waktu tenpuh kurang lebih 2-3 jam perjalanan. Biasanya Sopir
angkutan sudah hafal, kalau ada pendaki yg akan mendaki Gunung Bawakaraeng,
Sopir Angkutan akan mengantar sampai ke Desa lembanna. Desa terakhir di
kaki Gunung Bawakaraeng. Tariff per Orang Rp. 8000. para pendaki pada
umumnya bermalam terlebih dahulu di Desa lembanna, yg punya ketinggian
1400 Mdpl, baru keesokan paginya pendakian dimulai. Atau bisa juga
melakukan pendakian pada Malam hari.
Pendakian
dimulai dari Desa Lembanna, medannya berupa perkebunan penduduk lalu
mulai masuk pintu Hutan Pinus dan untuk mencapai Pos 1 dibutuhkan waktu
1-2 jam perjalanan.
Pos 1
Dari
Pos 1 yg ketinggian mencapai 1650 mdpl, pendakian terus landai hingga
mencapai Pos 2, diperlukan waktu tak lebih dari 1 jam perjalanan,
disini tersedia mata air yg mengalir.
Pos 2
Perjalanan
belum terlalu mendaki, masih landai dan mulai masuk vegetasi hutan
khas sulawesi, waktu tempuh tak berbeda dengan dari Pos 1 ke Pos 2,
Pos 3
Di pos 3 juga tersedia mata air dan bisa mendirikan Tenda.
Pos 4
Pos
4 di tempuh dalam waktu lebih dari 1 Jam perjalanan dan perjalanan di
lanjut hingga Pos 5, di pos 5 terdapat mata air, hanya saja lumayan
jauh. Biasanya I Pos 5 digunakan untuk bermalam.
Pos 5
Dari
Pos 5, perjalanan mulai mendaki dan sepanjang perjalanan akan melewati
Pohon-pohon yg tumbang karena dari Pos 5 – 6, hutannya habis terbakar,
kalau mendaki malam hari sebaiknya berhati-hati, karena disini
biasanya pendaki sering tersasar, karena jalur tak begitu terlihat.
Pos 6
Ketika
tiba di Pos 6, perjalanan masih melalu hutan yg lumayan lebat,
perjalanan terus melandai dan mulai mendaki dan hutan mulai menghilang
berganti vegetasi hutan yg berbeda dan setelah 2 jam perjalanan, akan
tiba di Pos 7, yg punya ketinggian 2710 mdpl.
Pos 7
Di Pos 7 pemandangan sangat indah dan lumayan terbuka. Dipos 7 inilah yg sering terjadi badai.
Pos 8
Dari
Pos 7 menuju Pos 8, jalur mulai naik turun, di sepanjang jalur ini
terdapat 2 kuburan dan ada pula In-memoriam pendaki yg tewas, setelah
melewati 2 bukit yg punya ketinggian rata-rata 2700 mdpl, jalur akan
menurun dan Tiba di Pos 8, disini tersedia mata air, dan biasanya
pendaki bermalam disini baru keesokan paginya menuju puncak Bawakaraeng.
Pemandangan rumput savana dan puncak Bawakaraeng terlihat dari pos 8
ini, suhu pada malam hari antara 8-10 derajat.
Pos 9
Setelah
melewati padang savana dan ada kebun edelweis maka akan Pos 9 di
tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan, di pos 9 juga bisa digunakan
untuk mendirikan tenda.
Pos 10
Pos
10 adalah Puncak Gunung Bawakaraeng. Untuk mencapai puncak bawakaraeng, tidak
lah terlalu sulit, walaupun sedikit mendaki. Setelah menempuh kurang
lebih ½ jam perjalanan, maka akan tiba di Puncak Bawakaraeng. Sebaiknya
sebelum menuju puncak perhatian kondisi alam di puncak, terkadang angin
bertiup lumayan kencang.
Rute
alternative bisa juga menggunakan jalur lintas, yaitu melewati lembah
Rama, dari Pos 1 ada percabangan jalan, ambil jalur kanan dan tembuh di
Pos 8, jalur ini lumayan panjang dan melewati lembah yg lumayan luar,
bisa melihat Air Terjun Taka Palu yg punya ketinggian 50 meter. Rute
Alternative lintas LompoBatang, Pendakian bisa juga lintas ke Gunung
LompoBatang melalui puncak Gunung Bawakaraeng dan Turun di Kabupaten Gowa,
menurut informasi dibutukan waktu 3 hari perjalanan.
Jalur Tassoso
Dusun
Tassoso’ terletak disebelah Timur Laut puncak Gunung Bawakaraeng.
Daerah ini yang berda tepat dibawah kaki gunung ini dan berada pada
ketinggian 1.320m d.p.l, pada posisi koordinat 119°58′38″ BT dan
05°58′55″ LS. Mata pencaharian penduduknya adalah bertani. Curah hujan
rata-rata adalah 78.7mm/tahun dengan suhu udara minimum 15°C dan
maksimum 27°C. Urutan pencapaian dari Makassar sebagai berikut:
Makassar–> Sinjai Barat (Manipi)–> Gunung Perak (Tassoso)–> Puncak Gunung Bawakaraeng.
infonya sangat bermamfaat.
BalasHapussalama lestari